Tujuan Umum: Peserta mampu melakukan proses pengolahan limbah organik rumah tangga yaitu pembuatan kompos, mikroorganisme lokal, pestisida nabati dan limbah organik sebagai media budidaya maggot sesuai prosedur dengan penguasaan kompetensi minimal nilai 70.
Program/pelatihan ini juga merupakan bagian dari program Kartu Prakerja yang diselenggarakan bersama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia dan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.
Referensi Penyusunan Program Pelatihan:
Referensi penyusunan program pelatihan merujuk pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) No 7 tahun 2011 tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Pertanian Bidang Pertanian Organik Tanaman, dengan unit kompetensi yaitu seperti pada tabel berikut ini:
JUDUL REFERENSI | UNIT KOMPETENSI |
SKKNI no 7 tahun 2011 tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Pertanian Bidang Pertanian Organik Tanaman | Unit kompetensi pada KKNI Fasilitator Pertanian Organik, yaitu: TAN.OT02.008.01 Memproses Pupuk Organik TAN.OT02.008.01 Memproses Pestisida Organik |
Mengapa program ini penting untuk diambil?
Situasi Ideal:
Ciri pertanian organik yaitu penggunaan input dalam berbudidaya menggunakan bahan organik seperti limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga diproduksi hampir setiap hari dan menjadi ladang untuk dimanfaatkan sebagai produk yang memiliki nilai jual. Peluang pemanfaatan limbah organik rumah tangga seperti kompos, mikroorganisme lokal, pestisida nabati dan maggot sangat terbuka lebar. Didukung dengan minat masyarakat yang mulai beralih mengkonsumsi sayuran organik. Oleh sebab itu melalui pelatihan ini kompetensi dari okupasi Petani Terampil untuk Pertanian Organik Berkelanjutan terkait mengolah limbah organik yaitu terampil melakukan proses pengolahan limbah organik dapat tercapai dan bermanfaat bagi keberlanjutan okupasinya.
Situasi Faktual yang Terjadi di Lapangan:
Akhir-akhir ini pencemaran lingkungan sering terjadi di beberapa negara termasuk di negara maju. Hal tersebut diakibatkan oleh penggunaan bahan kimia yang melebihi dosis yang direkomendasikan. Disusul dengan adanya pandemi yang melanda dunia akibat sistem imunitas masyarakat yang rapuh. Salah satu penyebabnya yaitu pola dan asupan konsumsi masyarakat yang tidak sehat serta bersumber dari bahan anorganik. Sistem pertanian organik mulai dikembangkan karena banyaknya permasalahan seperti kesehatan dan tingginya pencemaran lingkungan. Pertanian organik diminati karena input yang digunakan berupa bahan-bahan yang dapat terurai dengan baik di lingkungan. Namun demikian pada okupasi Petani Terampil untuk Pertanian Organik Berkelanjutan kompetensi yang seharusnya dimiliki belum ada atau belum sepenuhnya tercapai pada setiap individu. Sebagai contoh masih ada petani yang hanya menggunakan pupuk kompos tetapi belum terampil untuk memproduksinya. Oleh sebab itu perlu adanya peningkatan kompetensi terkait mengolah limbah organik ini bagi petani terampil.
Apa tujuan dari program ini?
Peserta mampu melakukan proses pengolahan limbah organik rumah tangga meliputi: pembuatan kompos, pembuatan mikroorganisme lokal, pembuatan pestisida nabati dan pemanfaatan limbah organik sebagai media budidaya maggot sesuai prosedur pada unjuk kerja yang dilakukan dengan penguasaan kompetensi minimal nilai 70.
Apa saja yang akan diajarkan melalui program ini?
Pada program ini peserta akan mempelajari teknik pembuatan kompos, cara pembuatan mikroorganisme lokal, tahapan pembuatan pestisida nabati dan berbudidaya maggot dari limbah organik rumah tangga. Capaian proses pelatihan meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap (mandiri dan inovatif).
Apa jenis okupasi yang relevan dengan program ini?
Jenis okupasi yang relevan dengan pelatihan ini merujuk pada pekerjaan kritis dari Indonesia’ Critical Occupation List (COL) 2018 yaitu Petani Terampil untuk Pertanian Organik Berkelanjutan (nomor 30).
Siapa yang dapat mengikuti program ini?
Pelatihan ini dapat diikuti oleh peserta yang memiliki minat pada bidang pertanian organik, cocok untuk peserta lulusan SMA dan SMK atau sederajat. Peserta umumpun dapat mengikuti program ini, karena tingkat kesulitan pelatihan ini adalah tingkatan dasar/ pemula. Cocok bagi professional (pengolahan pupuk) di bidang pertanian organik, wirausahawan pertanian, ataupun calon wirausahawan pertanian. Peserta perlu memiliki sarana pertanian untuk mengikuti pelatihan ini.
Kuota Peserta pelatihan
Kuota pelatihan ini adalah 40 peserta per batch , dengan pelaksanaan dua jadwal per batchnya, detail jadwal sebagai berikut:
Jadwal 1: Jumat (08.00-16.10),Sabtu (09.00-16.10), dan Minggu (09.00-12.40), dengan Kuota 20 peserta
Jadwal 2: Jumat (08.00-16.10),Sabtu (09.00-16.10), dan Minggu (09.00-12.40), dengan Kuota 20 peserta
Metode pembelajaran pada program ini?
Pelatihan ini dilakukan secara luring berlokasi di Kampus Sekolah Vokasi IPB, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, dengan jadwal pelatihan pada hari Jumat-Minggu.
Metode Evaluasi
- Pre-Test
- Post-Test
- Tugas Praktik Mandiri
- Formative Test
- Unjuk Keterampilan
a. Waktu penyelenggaraan unjuk keterampilan:
Dilaksanakan setelah melakukan post test dan dikumpulkan maksimal 3 hari setelah instruksi unjuk keterampilan diberikan atau setelah webinar sesi terakhir berakhir
b. Instruksi unjuk keterampilan:
Instruksi akan didapatkan di sesi terakhir webinar dan aktivitas unjuk keterampilan
c. Gambaran umum instruksi unjuk keterampilan:
Membuat pupuk kompos yang berbahan baku limbah rumah tangga
Langkah-langkah melihat sertifikat dan mengisi rating :
1. Setelah semua aktivitas tercentang hijau dan progres menunjukan 100%, maka akan muncul kolom rating dan silakan isi rating.
2. Setelah itu, sertifikat akan langsung muncul dan dapat ditemukan di tab penilaian pada tombol “Lihat Sertifikat”
Tabel hubungan antara aspek kompetensi, tujuan pembelajaran khusus, dan topik materi pada pelatihan ini.
PENGETAHUAN (KOGNISI) | SIKAP KERJA (AFEKSI) | KETERAMPILAN (PSIKOMOTOR) |
Memanfaatkan limbah organik rumah tangga menjadi kompos dan mikroorganisme lokal | Pentingnya kedisiplinan dalam mengolah limbah organik rumah tangga | Menampilkan cara memilih bahan baku berupa limbah organik yang sesuai secara teliti dan cermat |
Membudidayakan maggot dari limbah organik rumah tangga | Pentingnya memiliki sikap kerja jujur | Menampilkan cara produksi mikroorganisme lokal (MOL) dari limbah organik serta melakukan pengembangan terhadap produk sesuai kebutuhan |
Pentingnya memiliki sikap cermat dan teliti | Menampilkan cara produksi pestisida nabati dari limbah organik serta melakukan pengembangan terhadap produk sesuai kebutuhan | |
Pentingnya menciptakan inovasi-inovasi dalam mengolah limbah rumah tangga |
Lokasi Pelatihan:
Gedung CB (Ruang CB B01), Kampus IPB Cilibende, Jalan Kumbang No. 14
Info lebih lanjut:
Silahkan akses pada www.sv.ipb.ac.id atau email: lp.sekolahvokasiipb@gmail.com dan lembagapelatihansvipb@gmail.com
Hotline Pelatihan Sekolah Vokasi IPB:
(WA only, no call) Admin 1: 0821-2473-8629 dan Admin 2: 0812-1162-6210
Hotline Karir.mu dan Prakerja
Nomor 0811-890-2171 (WA only, no call) atau email:info@prakerja.go.id dan kariermu@sekolahmu.co.id